Ponpes Al-Ihya Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama Para Habaib

Photo of author

PERAKNEW.com – Dalam rangka memperingati hari lahir Nabi Muhamad SAW, Pesantren Al-Ihya yang beralamat di Kampung Karangcegak, Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang menggelar acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, pada tanggal 7 Oktober 2023.

Acara diadakan di Halaman Pondok Pesantren Al-Ihya ini dimulai pukul 19:30 WIB. Dalam sambutannya Pemimpin Pondok Pesantren Al-Ihya, KH. Asep Sulaeman Sabanda menuturkan, bahwa Nikmat yang paling besar dari pada hidup ini melampaui nikmat-nikmat apapun, punya istri yang cantik, anak yang pintar, nikmat harta yang melimpah ruah, semua nikmat itu dikumpulkan tidak ada artinya, nikmat kita menjadi seorang muslim dan menjadi seorang mukmin, serta nikmat menjadi Umat Nabi Muhammad SAW.

Acara ini pun dihadiri ribuan umat yang terdiri dari para santri dan masyarakat Subang, ibu-ibu majelis ta’lim, ustadz-uatadz di berbagai wilayah Kabupaten Subang, sementara isi dari Tausiyah pertama oleh Habib Sholeh Muhammad Aljufri, intinya Allah hadirkan kita di acara ini, bersholawat kepada beliau, dengan mensyiarkan beliau, maka Allah SWT menurunkan Rahmat dan barokah, insyaallah kita pulang diampuni dosa-dosa kita semua, sesuai janjinya apabila ada majelis sholawat, majelis dzikir, berdirilah kalian bubarlah kalian, bahwa dosa-dosa kalian diampuni oleh Allah, digantikan oleh amal kebaikan, Kyai juga menjelaskan mengenai air paling Mulia diantaranya:

  1. Air yang keluar dari sela-sela jarinya Rasulullah
  2. Air zam-zam yang mengalahkan air di telaga Kautsar, karena Rasulullah sudah dimandikan 2 kali air zam-zam.

Baca Juga : Kemarau Panjang, Pj Bupati KBB Ajak Warga Shalat Istisqo

Maka dari itu barang siapa yang mau di muliakan Allah di Dunia dan akhirat tidak ada jalan lain kecuali kita wajib menyambungkan hidup kita, rohaniah kita, menyambungkan akal pikiran kita, menyambungkan adab dan akhlak kita kepada Junjungan Nabi kita Muhammad SAW.

Kemudian dilanjutkan Maulid Ad-dhiyaul lami karangan dari guru mulia kita Al Habib Umar bin Hafidz oleh para santriwan Ponpes Al-Ihya.

Ponpes Al Ihya Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama Para Habaib1

Selanjutnya tausiyah ke 2 oleh Syekh Ridwan beliau seorang murid pertama dari Habib Umar bin Hafidz yang berpesan kita harus bersyukur kepada Allah SWT mengijinkan kita menghadirkan kita di malam ini, malam yang cerah, penuh Rahmat, penuh keberkahan, karena didalam majelis ini menyebut nama Nabi Muhammad, menyebut nama Allah.

Sehebat-hebatnya orang jago menceritakan meriwayatkan tentang Rasulullah, tidak akan bisa mereka mencapai suatu puncak kalo tidak langsung mencotohkan sifat-sifat Rasulullah SAW, dan harus menjalankan sholat 5 waktu yang wajib dan sholat sunnahnya.

Baca Juga : Mang Ali Akhirnya Siap Maju Di Pilkada Wali Kota Cimahi 2024-2029

Kemudian dilanjut Tausiyah yang ke 3 oleh Habib Ahmad Mujtaba ia berpesan dalam tausiyahnya semoga kita akan mengenal acara ini di reunian di alam barzah, reunian di Padang Mahsyar, dan bisa bertemu dengan Rasulullah SAW. Tak lupa beliau mengingatkan agar selalu setiap waktu kita bersholawat, agar suatu saat nanti di akhirat kita mendapatkan syafa’at dari Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Dan yang terakhir dilanjutkan Tausiyah dari Sayyid Alwi Assegaf (Aktor Kian Santang) yang diawali dengan bersholawat bersama jamaah semua, kemudian Sayyid Alwi berpesan malam ini kita berkumpul, dimana perkumpulan ini dimuliakan oleh Allah SWT, tempat ini sangatlah berharga karena didalamnya disebutkan nama indah Nabi Muhammad SAW, karena didalamnya diceritakan tentang kisah Rasulullah SAW, didiklah anak-anak kalian dengan 3 perkara ini:

  1. Cintai Nabi kalian yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW
  2. Mencintai keluarga Nabi Muhammad SAW, karena mereka menyambung kepada Nabi Muhammad SAW
  3. Membaca Al-Qur’an.

Baca Juga : Jimat-akur Ikuti Upacara Hut Ke-78 Tentara Nasional Indonesia

Bohong apabila kita mencintai Nabi Muhammad tapi tidak pernah penasaran akan kisah nabi Muhammad, bohong apabila diantara kita tidak ingin mengikuti sunah-sunahnya beliau mengikuti akhlaknya beliau, makanya dengan Maulid kita mengingat akan kisah-kisah dan perjalanan Rasulullah SAW. Terakhir kemudian ditutup dengan Do’a yang begitu khusyu dan menyentuh qolbu oleh Syaikh Bassam Aldabbas. (Apriatna KP)

source