Mengapa Bentuk Masjid yang Ada di Arab Berbeda Dengan Masjid yang Ada di Indonesia?

Photo of author

Apakah Anda pernah bertanya-tanya, mengapa bentuk masjid yang ada di Arab berbeda dengan masjid yang ada di Indonesia? Apa perbedaan mendasar antara masjid di Indonesia dengan masjid di Arab?

Perbedaan mendasar antara masjid di kedua negara ini terletak pada bentuk masjid dan menaranya. Seperti pada bagian atap kerucut yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara bentuk masjid Indonesia dengan Arab yang perlu Anda ketahui.

Perbedaan Bentuk Masjid Indonesia dan Arab

Banyak masjid di Indonesia merupakan salah satu bentuk peninggalan Kerajaan Islam. Salah satu contohnya adalah Masjid Agung Demak yang merupakan peninggalan Kerajaan Demak.

Masjid tersebut dibangun pada abad ke-16 dan terus mengalami perkembangan hingga abad ke-18. Salah satu ciri khas masjid di Indonesia adalah corak bangunan atau gaya arsitekturnya yang khas.

Mayoritas bangunannya banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang di masyarakat saat itu. Jika Anda melihat, bentuk di Indonesia menurut sejarahnya masih dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha.

Oleh karena itu, beberapa bentuk atap masjid ini mirip dengan bentuk candi yang ditemukan di Indonesia.

Sedangkan masjid di Arab dibangun berdasarkan kondisi geografis daerahnya dan memiliki sejarah yang berbeda pula dengan Indonesia. Berikut beberapa ciri masjid di Indonesia yang menjadi pembeda dengan masjid di Arab:

  1. Bangunan masjid memiliki bentuk bujur sangkar dan pejal atau masif.
  2. Atap bangunannya berbentuk tumpang atau bersusun, semakin ke atas atapnya semakin kecil. Umumnya jumlah atap tumpang selalu ganjil, seperti tiga, atau lima.

Anda dapat melihat Masjid Agung Demak yang beratap tumpang tiga. Selain itu, Masjid Agung yang dibangun pada 1660 Masehi memiliki lima atap tumpang.

  1. Selain itu, Masjid Agung yang dibangun pada 1660 Masehi memiliki lima atap tumpang.

Hal ini dikarenakan adanya renovasi tanpa memperhatikan bentuk aslinya, kini jumlah atap tumpangnya hanya tersisa dua.

  1. Pada bagian depan atau samping bangunan biasanya terdapat serambi.
  2. Pada halaman masjid dikelilingi tembok dan diberi satu atau lebih pintu gerbang untuk akses keluar dan masuk.

Selain itu, perbedaan bentuk masjid juga didasari oleh gaya arsitektur. Semakin berkembangnya zaman, maka bentuk masjid pun turut mengalami perubahan.

Perbedaan Bentuk Masjid Berdasarkan Gaya Arsitektur

Menurut sejarahnya, bentuk masjid di Arab sungguh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Masjid yang pertama kali dibangun pada masa Nabi Muhammad SAW adalah Masjid Quba.

Masjid ini hanya berbentuk segiempat dengan atap dan berada di lapangan terbuka, dinding yang terbuat dari batang pohon kurma serta atapnya yang juga dari daun pohon kurma.

Arsitektur Islam pada bentuk masjid tentunya semakin berkembang. Sehingga bentuk masjid mulai dipengaruhi oleh gaya arsitektur Byzantium dan gaya Sassanid.

Pengaruh gaya arsitektur Byzantium mulai terlihat dari penggunaan batu-batu pada dinding, karya seni mozaik, cat, dan ukiran relief. Sedangkan, arsitektur Sassanid mulai terlihat ketika banyak masjid yang memiliki halaman.

Pengaruh budaya mulai terlihat pada arsitektur masjid ketika penggunaan kubah sebagai bagian atapnya. Jika arsitektur masjid yang pada awalnya menggunakan atap datar, kini telah menggunakan kubah.

Bentuk kubah mulai banyak digunakan setelah Konstantinopel ditaklukkan oleh Kerajaan Ottoman. Kemudian setelah itu bentuk kubah banyak digunakan.

Arsitektur pada bentuk masjid kini semakin beragam dan mengikitu perkembangan zaman. Di era yang semakin modern ini, sudah tidak ada lagi acuan seperti apa bentuk khas sebuah masjid.

Beragam bentuk masjid semakin berkembang dengan dibumbui oleh pemikiran kreatif yang tidak pernah lelah untuk mencoba berbagai kemungkinan yang dapat dimunculkan.

Demikian artikel ini semoga dapat menjawab pertanyaan Anda, mengapa bentuk masjid yang ada di Arab berbeda dengan masjid yang ada di Indonesia. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda.

source