Konsolidasi Panen, Petani PT SHS Sukamandi Protes Tak Boleh Bawa Pulang Padinya

Photo of author

PERAKNEW.com – Puluhan Petani Mitra PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi penuhi Undangan Rapat Konsolidasi Panen Musim Tanam (MT) tahun 2023 di Saung Tani KPKS (Kantor Produksi Kebun Sukamandi) PT SHS, di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 12 September 2023, sekira pukul 14:00 WIB.

Dalam rapat ini, Direktur Operasi dan Komersial (Dirkom) PT SHS, Ferry menyampaikan bahwa pihaknya sedang menjalankan 3 (tiga) program, yang pertama adalah Program Optek atau Pedoman Teknik Operasi padi hasil panen petani penggarap lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT SHS Sukamandi dibeli seluruhnya oleh PT SHS. Program kedua, pembayaran padi dibayarkan dengan waktu singkat hanya satu hari kepada petani seharga Rp7.100 per Kg sesuai hasil survey menteri ke pasar, “Jadi berapapun yang bapak dan ibu panen setelah kita timbang dan petani yang sudah berkontrak dan mau menunggu di malam hari atau sore hari tanda tangan langsung ditransfer ke rekening Bapak dan Ibu, jadi bapak ibu harus ngasih nomer rekening,” ujar Ferry.
Program ketiga, “Kita sedang melakukan potensi penanaman 3 musim, tapi uji cobanya di lahan yang kita uji coba, bila sudah berhasil kita akan terapkan kepada para petani kita,” terang Ferry.

Namun Program Optek satu ini menuai protes dari seluruh petani mitra PT SHS Sukamandi yang diwakili oleh puluhan petani yang hadir dalam rapat konsolidasi panen tersebut, karena jika padi hasil panen harus masuk dan dijual seluruhnya kepada PT SHS, lalu petani harus beli beras untuk kebutuhan hidupnya di rumah, sementara petani sendiri yang menanamnya.

“Bawon (padi) hasil panen jangan semua dimasukan ke SHS, petani juga harus bisa membawa hasil panennya ke rumah, karena hidup di kampung apa-apa harus memakai beras. Makan sehari-hari harus pakai beras, masa kami menanam padi harus beli beras buat makan sendiri? Hajat harus pake beras, takziah harus pake beras, jadi petani keberatan kalau hasil panen harus dimasukan semua ke PT SHS,” tegas para petani memprotes program Optek tersebut.

Baca Juga : Polres Subang Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Perusakaan Mobil Melibatkan Oknum Pimpinan DPRD Subang

Protes petani itu juga berdasarkan alasan yang mendasar, karena walaupun area pertanian yang digarapnya adalah merupakan lahan HGU milik PT SHS, mereka tidak gratis menggarapnya, tapi sewa kontrak dengan harga Rp15 Juta per Hektar per satu musimnya dan untuk permodalan menggarapnya juga dari mulai tanam hingga panen seluruh biayanya oleh petani sendiri, bukan dibiayai oleh PT SHS.

Menyikapi hal itu, Kepala Desa (Kades) Pinangsari, Adang yang merupakan kepala desa penyangga areal HGU PT SHS Sukamandi dalam kesempatan mengahadiri rapat tersebut meminta agar petani diperbolehkan membawa pulang Bawon atau sebagian padi hasil panennya, “Karena jelas masalah bawon itu haknya petani, tidak ada kaitanya dengan perusahaan, apa salahnya kita kasihkan saja. Intinya supaya musyawarah ini cepet selesai mungkin satu tuntutan para petani, yaitu masalah bawon tolong di bebaskan,” tegasnya.

Usai mengadakan Konsolidasi tersebut, Dirkom PT SHS, Ferry enggan diwawancarai Perak, namun melalui General Manager (GM) KPKS PT SHS, Agustinus kepada Perak memaparkan, “Pada intinya Insyaallah di musim tanam ini bawa perubahan, perbaikan ke peningkatan produktifitas, kemudian kualitas. Sekarang penghujungnya kita mau melakukan panen, apalagi sudah kurang lebih 200 hektar mulai panen dan Alhamdulillah kemarin yang panen kita dapat rata-rata sampai saat ini masih 6,5 ton dari beberapa petani yang mendapatkan di angka 10 ton, 9 ton, tapi masih ada yang 5 ton dan ini jadi salah satu PR kami juga untuk mensejahterakan petani dengan bimbingan teknologi yang pernah saya sampaikan terkait dengan peningkatan produktifitas di petani,” paparnya.

Ia menambahkan, “Jadi terkait dengan beberapa masukan, tadi, pak Direktur juga selalu datang di dalam sosialisasi, setiap ada permasalahan atau aspirasi dari petani itu tetap kita perhatikan, kita rapatkan dan tidak kalah pentingnya kita diskusi. Intinya langkah-langkah tersebut adalah saling menguntungkan dengan dua belah pihak,” tuturnya.

Baca Juga : Elin Kustini Selama 38 Tahun Tenaga dan Pikirannya Untuk SMAS PGRI Garut

GM KPKS tersebut berharap, “Dapat membawa dampak yang sangat luar biasa, Insyaallah kepada petani intinya seperti yang sudah disampaikan tadi, perusahaan ketika butuh kesejahteraan harus berjajar dengan petani dulu, jadi seimbang antara petani dengan perusahaan,” ujarnya.

Usai rapat itu juga Kades Pinangsari, Adang saat diwawancarai Perak mengatakan, “Intinya pertemuan ini bagus sekali untuk menyikapi keluhan di bawah, mudah-mudahan pertemuan ini menjadi suatu jembatan supaya apa yang menjadi masalah di lapangan terutama para petani bisa di sikapi,” katanya.

Ia berharap, “Mudah-mudahan kedepan PT Sang Hyang Seri ini lebih transparan lagi, lebih kompak lagi, sehingga kondusif dengan petaninya, didalamnya juga tertib administrasi, supaya nanti perusahaan ini menjadi lebih maju dan lebih besar lagi,” ujarnya berharap.

Sementara, Kades Ciasem Girang, Tahroni selaku kepala desa di wilayah PT SHS melalui Perak berharap, “Saya sebagai kepala desa induk, berharap PT Sang Hyang Seri Mudah-mudahan kedepanya lebih meningkatkan hasil produksinya, lebih partisipasi kepada desa-desa penyangga dan desa induk yang berada di sini,” ucapnya.

Berbeda dengan Rohendi selaku Kelompok Tani Mitra PT SHS Sukamandi ketika diwawancara Perak usai mengikuti Rapat Konsolidasi tersebut tetap tegas menuntut agar petani bisa membawa pulang sebagian padi hasil panennya, “Masalah bawon (padi) harus masuk semua, yang saya mau bawon itu harus keluar, harus bisa di bawa pulang, masa yang menanamnya gak boleh bawa pulang sekarung atau dua karung? Masalah nilai sewa diturunin dan padi jangan masuk semuanya. Jika keinginan petani ini tidak terpenuhi, kemungkinan kedepanya akan demo lebih banyak lagi,” tegasnya.

Baca Juga : Soal Dugaan Korupsi Pekerjaan DAK Fisik 2022, Oknum Disdikbud Indramayu dan Kontraktor Diduga Kongkalikong

Berdasarkan pantauan Perak atas Rapat Konsolidasi Panen MT 2023 ini sejak dimulai hingga selesai, tidak membuahkan hasil yang memuaskan bagi para petani, namun pihak management PT SHS yang hadir menyatakan akan mendiskusikan keluhan petani ini dengan Direktur Utama (Dirut) PT SHS, Adhi Cahyono Nugroho. (Hendra/Galang)

source