Klarifikasi KPU Kabupaten Garut Atas Pemberitaan Terkait Penetapan Pantia Pemungutan Suara (PPS)

Photo of author

PERAKNEW.com – Sabtu pagi (28/1/2023) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut menerima kedatangan Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI). Kedatangan IWOI ini bertujuan meminta klarifikasi terhadap beberapa pertanyaan masyarakat terkait penetapan Pantia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Garut tanggal 24 Januari 2023.

Dihadapan sekitar 25 orang wartawan yang tergabung dalam IWO Indonesia, Ketua KPU Kabupaten Garut (Junaidin Basri) di dampingi Komisioner Nuni Nurbayani, Aneu Nursifah dan Ujang Muttaqin memberikan tanggapannya.

Junaidin Basri menyampaikan “pada prinsipnya KPU Kabupaten Garut telah melakukan proses rekrutmen dan penetapan PPS sesuai mekanisme yang diatur dalam perundang-undangan, baik itu Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota,” ujarnya.

Juga Keputusaan Nomor 534 tahun 2022 tentang pedoman teknis pembentukan Badan Adhoc penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.

“Lebih lanjut dikatakan, Dalam juknis 534 disebutkan bahwa waktu pengumuman dari tanggal 21-23 Januari 2023 dan waktu penetapan adalah tanggal 23 Januari 2023. KPU Garut telah mengumumkan dan menetapkan anggota PPS sesuai waktu yaitu paling lambat, tanggal 23 Januari 2023,” ungkapnya.

Baca Juga : DPP IWO Indonesia Realisasikan Program Jaringan Internet Untuk Masyarakat Kota Prabumulih

Ada 7.326 peserta yang mendaftar di Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc (SIAKBA), 4.649 yang lolos administrasi dan berhak mengikuti seleksi tertulis melalui metode Computer Asisted Test (CAT). Mengacu pada PKPU 8 dan pedoman teknis 534 BAB II, huruf (b), point 6 huruf (d) dijelaskan, Pada tahapan seleksi tertulis calon anggota PPK dan PPS, KPU Kabupaten/Kota menetapkan paling banyak 3 (tiga) kali jumlah kebutuhan.

“Anggota PPK dan PPS yang lulus seleksi tertulis, paling lambat satu hari setelah pelaksanaan pemeriksaan hasil tertulis, dengan mengurutkan nama calon anggota PPK dan PPS sesuai abjad ,” imbuhnya.

Berdasarkan klausul tersebut, KPU menetapkan sebanyak 3.491 calon PPS yang mengikuti seleksi wawancara. Seleksi wawancara berdasarkan pedoman teknis yang sama point 8 huruf (a) harus mencakup berikut:

  1. Pengetahuan kepemiluan, komitmen yang mencakup integritas,
  2. Independensi dan profesionalitas,
  3. Rekam jejak calon anggota PPK dan PPS,
  4. Klarifikasi Tanggapan Masyarakat.

KPU Garut telah mengumumkan proses tanggapan masyarakat ini melalui media sosial KPU tertanggal 7 Januari 2023. Masyarakat dapat memberikan tanggapan melalui surat resmi yang dilengkapi dengan poto copy KTP-el dan bukti yang dapat dipertanggungjwabkan baik secara langsung datang ke KPU Garut, maupun melaui email KPU.

Dalam proses wawancara KPU Garut dapat menugaskan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebagaimana tertuang dalam pedoman teknis 534 point 8 huruf (c) yang menyebutkan, KPU dapat menugaskan PPK untuk melakukan wawancara terhadap calon anggota PPS di wilayah kerjanya.

Baca Juga : Rapat Paripurna DPRD Lubuklinggau Sahkan 29 Raperda

Pada dasarnya KPU menetapkan calon PPS berdasarkan pengetahuan, rekam jejak dan komitmen seta tanggapan dari masyarakat. “Selanjutnya, penetapan Badan Adhoc sudah sesuai dengan PKPU 8 tahun 2022 dan Pedoman Teknis 534 tahun 2022 melalui mekanisme Pleno yang dihadiri seluruh komisioner KPU Kabupaten Garut,” tandasnya. (KPU/Herna)

 


source