Tingkatkan Minat Baca, Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi Gelar Bedah Buku & Bincang Literasi

Photo of author

PERAKNEW.com – Dalam rangka menyemarakkan HUT Kota Cimahi yang ke 23 tahun sekaligus meningkatkan minat budaya baca dan mutu literasi masyarakat, Pemerintah Daerah Kota Cimahi, melalui Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi mengadakan kegiatan Bedah Buku dan Bincang Literasi yang diikuti oleh ± 100 peserta, terdiri dari unsur Guru, Pengelola Perpustakaan Sekolah, Forum Taman Bacaan Masyarakat, Komunitas Pegiat Literasi, Mahasiswa, Siswa SMA se-Kota Cimahi dan Masyarakat Umum bertempat di Aula Gedung B, Rabu kemarin.

Kepala Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi Dani Bastian yang membuka secara resmi kegiatan Bedang Buku dan Bincang Literasi tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam hal literasi indonesia menempati urutan 60 dari 61 negara (menurut survey Unesco). Dari data tersebut kita masih tertinggal jauh dari negara tetangga seperti malaysia ataupun singapura. Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) Kota Cimahi tahun 2023 mendapatkan nilai 72,82 (kategori sedang).

“Faktor-faktor penyebab masih kurangnya minat baca masyarakat diantaranya 1) belum terbangunnya kebiasaan membaca sejak usia dini., 2) masih terbatasnya fasilitas/akses ke sumber bacaan (perpustakaan, sudut baca, taman bacaan masyarakat), dan 3) masih minimnya produksi buku dan harga buku yang terbilang mahal,” ungkap Dani.

Dani menjelaskan untuk meningkatkan minat baca di masyarakat sebenarnya tidak hanya melalui bedah buku, tetapi Dinas Arsip Daerah juga telah berinovasi menggulirkan program CRH (Cimahi Reading Habit).

Baca Juga : Rangkaian HUT Kota Cimahi ke-23, DLH Gelar Uji Emisi Gratis

Program ini bertujuan mendorong pembiasaan membaca sejak dini bagi siswa/siswi SD se-Kota Cimahi. Selain menyediakan fasilitas perpustakaan umum yang dilengkapi dengan 14.281 judul koleksi buku dan 25.386 eksemplar buku yang dapat dimanfaatkan secara gratis. Dinas Arsip juga memfasilitasi sudut-sudut baca kelurahan dan kecamatan, bahkan untuk meningkatkan daya jangkau/aksesibilitas di beberapa RW telah ditempatkan 4 unit kolecer (kotak literasi cerdas). Harold

source