PERAKNEW.com – Beberapa rumah warga rusak bahkan hingga ambruk karena terendam Banjir di Kampung Babakan Bandung RT 03/RW 01, Desa Padamulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, pada Kamis (15/11/2024).
Adapun rumah yang rusak dan ambruk tersebut, yakni Rumah Kontrakan milik Ibu Yuyun dan Rumah milik Ibu Kosmiyati.
Bencana Banjir ini diakibatkan saluran air atau drainase di lingkungannya ditiadakan oleh salah seorang warga dengan cara dicor.
Seperti diungkapkan Yuyun saat diwawancarai Perak, “Kejadian ini sudah kedua kalinya yang di mana tahun lalu juga terjadi seperti ini, bahkan ketiga kalinya warga Dusun Gardu Desa Padamulya itu sudah pernah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah desa setempat pada tahun lalu, tetapi dari mediasi yang sudah dilakukan hasilnya nihil,” ungkapnya.
Lanjutnya, “Kami tinggal di Kampung Babakan Bandung ini sudah lama sebelum tetangga sebelah rumah saya membangun kontrakan, kami tidak pernah mengalami kebanjiran. Setelah tetangga saya selesai membangun kontrakannya, saluran air yang biasanya melewati lahan pesawahan di wilayah tersebut kini tidak ada lagi, karena saudari Ecih tetangga saya membangun dan memagari lahan sekelilingnya tanpa membuat saluran air atau selokan untuk jalur air hujan, sehingga ketika musim hujan turun kontrakan saya, kontrakan neng bungsu dan juga rumah ibu Kosmiyati terendam air hujan, bahkan air hujan pernah mencapai ketinggian satu meter yang mengakibatkan rumah milik ibu Kosmiyati roboh,” terangnya.
Baca Juga : Pohon Tumbang Di Dangdeur Menimpa Bangunan Tambal Ban
Keterangan Yuyun pun diperkuat oleh keterangan dari Kosmiyati, “Iya benar pa, rumah saya sampai hancur gara-gara terendam air hujan. Soalnya saluran pembuangan air sudah tidak ada ditutup oleh bangunan kontrakan milik Bu Ecih,” ungkap Kosmiyati terlihat sedih.
Setelah mendapat keterangan tersebut, Perak langsung melakukan konfirmasi kepada Ecih selaku pemilik kontrakan yang menghilangkan drainase tersebut, “Kejadian ini tuh sebenarnya sudah lama mas, dulu waktu saya membangun pondasi kontrakan, saya sudah bilang silahkan bikin aliran air pake peralon, lalu tanam ke dalam tanah jangan membuat selokan, karena saya ga mau kalau nantinya selokan itu di pake pembuangan air koco atau kamar mandi sama mereka, kan saya sama orang-orang yang ngontrak jadi ke gannggu sama air yang kotor mas,” ujar Ecih.
Lanjut Ecih, “Tapi mereka tidak mau, maunya saya membuatkan selokan pembuangan air, ya sudah kalau ga mau sekalian saja saya tutup paten, kalo sekarang mau membuat selokan ya silahkan lewat pinggiran pagar saya jangan nuntut saya, itu kan bukan urusan saya, masa harus saya yang buatin,” katanya.
Persoalan ini pun menjadi semakin rumit ketika tim Perak mendapat informasi, bahwa memang benar sudah pernah dilakukan mediasi antara kedua warga tersebut oleh Kepala Dusun Babakan Bandung, Palen.
Baca Juga : Kecelakaan Tunggal, Karyawan PT Shinwon Meninggal Di Tempat
Menyikapi hal ini, ketika hendak dikonfirmasi, Kepala Desa Padamulya, H Mpi sedang ada urusan di luar, namun ada Sekretarisnya, Dona yang biasa disebut Golang oleh warganya, “Saya baru tau kalau ada permasalahan seperti ini di desa saya, ya kalau memang benar adanya, besok kami akan memanggil kedua belah pihak ke kantor desa, guna melakukan mediasi dan mendamaikan keduanya agar tidak lagi terjadi pertikayan,” tuturnya berjanji. (Restu/CJ)
source