PERAKNEW.com – Dalam rangka menjaga keberlanjutan keamanan operasional ketenagalistrikan, PLN UP3 Garut melaksanakan pembinaan teknis dan simulasi pemadaman kebakaran untuk Satuan Pengamanan pada Selasa (11/02). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Manager PLN UP3 Garut, Atikah Dewi Anggreny dan diikuti oleh seluruh satuan pengaman di lingkungan kerja PLN UP3 Garut.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan petugas keamanan dalam menghadapi situasi darurat kebakaran dan hal lain yang tidak diinginkan serta meningkatkan pemahaman tentang prosedur yang tepat dalam menangani potensi kebakaran di lingkungan kerja PLN UP3 Garut. Melalui kegiatan pembinaan teknis dan simulasi pemadaman kebakaran ini diharapkan dapat meminimalkan risiko gangguan terhadap kelancaran operasi ketenagalistrikan yang sangat vital bagi masyarakat.
Manager PLN UP3 Garut, Atikah Dewi Anggreny, saat membuka sesi pembinaan menyampaikan arahan mengenai pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman yang berpotensi mengganggu operasional PLN.
“Atas dasar tanggung jawab kita untuk menjaga kelancaran distribusi energi listrik, keamanan menjadi prioritas utama. Oleh karena itu dengan kegiatan ini diharapkan petugas keamanan dapat bekerja dengan cepat dan efisien dalam menangani keadaan darurat, terutama kebakaran yang mungkin terjadi di lingkungan kerja PLN UP3 Garut,” kata Atikah.
Dalam pembinaan teknis ini, juga dijelaskan tentang sistem keamanan dan penanggulangan kebakaran yang diterapkan di lingkungan kerja PLN UP3 Garut. Salah satu fokus utama dalam pembinaan adalah penggunaan alat pemadam api yang sudah dilengkapi dengan sistem hydrant sehingga penanganan kebakaran menjadi lebih efektif.
Baca Juga : Pj Bupati Garut: RKPD 2026 Harus Berdasarkan Data dan Kebutuhan Masyarakat
Atikah juga menjelaskan bahwa sistem hydrant di PLN UP3 Garut didukung oleh tiga jenis pompa, yaitu jockey pump, electric pump, dan engine pump. Ketiga pompa ini bekerja secara otomatis menggunakan pressure switch untuk memastikan aliran air aktif ketika dibutuhkan.
“Keberadaan tiga pompa ini memberikan keandalan tinggi dalam mendukung sistem pemadam kebakaran. Jockey pump berfungsi untuk menjaga tekanan air tetap stabil, sementara electric pump dan engine pump berperan dalam mendistribusikan air dengan tekanan tinggi, sehingga mendukung upaya pemadaman kebakaran dalam skala besar,” jelas Atikah.
Berdasarkan hasil simulasi, ketika ketiga pompa menyala secara bersamaan, tekanan air akan mencapai angka 9 bar. Dengan tekanan tersebut, semprotan air yang dihasilkan dapat menjangkau hingga atap lantai 3 Kantor PLN UP3 Garut.
“Hasil uji ini menunjukkan bahwa sistem pemadam api hydrant di PLN UP3 Garut dapat bekerja dengan efektif dan efisien, memberikan jaminan keselamatan yang lebih tinggi di lingkungan operasional perusahaan. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa potensi kebakaran dapat dipadamkan dengan cepat dan tidak mengganggu kestabilan distribusi tenaga listrik,” tambah Atikah.
Sementara itu General Manager PLN UID Jabar, Agung Murdifi menyampaikan bahwa pemeliharaan dan pengujian sistem pemadam kebakaran tidak hanya terletak pada ketersediaan alat, tetapi juga pada kesigapan petugas. Oleh karena itu PLN secara berkala melakukan pengujian terhadap sistem hydrant dan pompa pemadam serta melatih kesigapan petugas sehingga cepat dan efisien dalam menangani keadaan darurat.
Baca Juga : Pemdes Sekecamatan Wonomulyo Bersama BPD & APDESI Gelar Rakor
“Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya PLN untuk membentuk tim yang sigap dan terampil dalam menghadapi potensi risiko kebakaran. Kesiapan ini tidak hanya berdampak pada keselamatan personel dan fasilitas, tetapi juga pada kelancaran operasional PLN dalam mendistribusikan tenaga listrik kepada masyarakat,” tutup Agung. (Herna)
source