Piala AFF 2022 Dan Filosofi Sepakbola Negara Asia Tenggara

Photo of author

Piala AFF 2022 menghadirkan banyak warna,   ragam   taktik,   variasi   strategi dan  Gaya permainan Tim Peserta. Jika kita cermati semua itu terangkum dalam Filosofi Sepakbola yang mereka anut. Sebagai contoh Indonesia pola menyerang lewat   sayap atau sayap kiri dan kanan. Sehinga tidak heran sekelas Timnas Thailand dan Vietnam pun Angkat Topi untuk kecepatan pemain-pemain sayap Indonesia. Tidak jarang kita melihat asnawi mangkualam yang bermain di Kasta kedua Liga Korea Selatan Ansan Greeners atau Pratama Arhan yang bermain Untuk Tokyo Verdy meliuk-liuk melewati pemain lawan. Kecepatan pemain sayap ini menjadi salah satu kunci kemenangan Timnas Indonesia

Sedangkan Thailand bermain sangat Stylish dengan mengandalkan kemampuan para gelandang tengah dalam mengatur ritme permainan. Mereka menerapkan sepakbola efektif dan efisien dengan satu dua sentuhan,  lalu   umpan panjang kedepan ala kick and Rush Inggris dan Panzer jerman. Sedangkan Vietnam bermain atraktif disemua lini dengan mengandalkan kecepatan pemain-pemainnya plus semangat ngotot untuk menang. Kelebihan lain Timnas Vietnam mereka sangat kreatif pertahanan pertahanan lawan. Mentok lewat umpan Panjang, coba lewat sayap. Tidak berhasil   mereka melakukan percobaan lewat sepakan  pojok. Masih gagal… mereka coba umpan – umpan cepat merapat ke arah gawang. Tak heran Timnas Vietnam Lolos ke fase ke tiga penyisian grup Pra Piala Dunia yang lalu. Mereka hanya kalah dari Jepang, Arab Saudi dan Australia. Luar biasa….

Terlepas dari hal diatas jangan   anggap enteng pula harimau Malaya, timnas yang terinspirasi dari binatang garang ini sampai kostumnya pun berwarna kuning hitam alias belang hariamau juga punya kelebihan mumpuni, misalkan harimau mereka sering bertarung permainan terlebih dahulu untuk kemudian meningkatkan tempo serangan melalui skema serangan yang apik, menerkam dan mencabik-cabik lawan. Kelebihan lainnya,  punggawa haraimau Malaya pintar : mem membangkitkan “pemain lawan sehingga konsentrasi lawan buyar dan ini dipraktekkan berkali-kali Oleh Timnas Malaysia kepada Pemain Timnas Indonesia.  Strategi ini cukup berhasil, contohnya pada sea games Malaysia tahun 2017 lalu diakhir babak pertama pemain malaysia berhasil memprovokasi pemain Timnas Indonesia yang berujung kartu merah bagi Pemain Timnas, efeknya timnas kalah dan gagal melaju ke Final Sea Games

Begitu juga dengan Timnas lain seperti Singapura, meski dengan skema permainan sederhana dan terkesan dengan Taktik : seadanya “ Timnas singapura justru merengkuh tiga kali Juara Piala AFF jauh lebih sukses dari Indonesia. Filosofi permainan singapura adalah sektor pertahanan yang kokoh disokong pemain naturalisasi dan striker bertipe nomor 9 alias striker opurtunis, sekali dapat bola, langsung cetak gol. Kriteria ini ada pada striker handal   singapura seperti Irsan Fandi dan Ilham Fandi.

Begitu juga dengan timnas negara philipina, Laos, Kamboja, Myamnmar dan brunei Darussalam yang   memiliki Filosofi  sepak bola tersendiri  yang mereka Yakini mampu membawa Timnas mereka meraih prestasi di ajang Internasional. Terkait dengan hal diatas Filosofi  yang dianut tim peserta sepakbola Negara asia Tenggara Diatas tidak terlepas pula dari Tangan dingin pelatih handal yang menukangi timnas  masing-masing negara. Untuk diketahui  pelatih Timnas negara Peserta Piala AFF  berasal dari  5 Negara, Didominasi oleh pelatih dari Korea Selatan dan jerman, masing – masing dengan 3 pelatih Yaitu Shin Tae yong ( Korsel, Timnas Indonesia ), Park Hang Seo ( Korsel, Timnas Vietnam ), Kim Pan Gon ( Korsel, Timnas Malaysia ),  sedangkan Timnas Thailand diarsiteki  Mano Polking asal Jerman, Myanmar dilatih  oleh antoine Hey yang juga berkebangsaan jerman. Sama  halnya dengan laos yang dilatih oleh Michael Weiss yang berasal dari negara yang sama.

Pelatih aasal jepang juga tidak ketinggalan, seperti  Ryu Hirose/ Keisuke honda menjadi juru taktik Timnas Kamboja  dan Takayuki Nishigaya yang menjadi juru taktik Timnas Singappura. Selain itu juga ada juru taktik asal spanyol seperti mario rivera yang menukangi Timnas Brunei dan Josep Ferre yang menukangi Timnas Philippina

Secaara factual 10 taktik jurus handal ini mampu menampilkan cirikas / gaya permainan atau Filosofi Sepak Bola dari negara yang pemutusnya dan tidak bisa dipungkiri dengan filosofi sepakbola yang dianut masing-masing negara peserta paial AFF 2022 ini, mampu memberikan hiburan bagi pecinta sepak bola khususnya Di Asia   Tenggara. Pertanyaan terakhirnya negara mana yang akan keluar sebagai juara Piala AFF 2022 dan Filosofi sepakbola negara mana yang lebih unggul? Tentu waktu yang akan menjawabnya, yaitu pada Final piala AFF tanggal 16   januari tahun 2023 yang akan datang. Bravo sepak Bola Asia Tenggara

source