Peringati Hari Jadi Desa Kertajaya ke 41, Pemdes Kertajaya Gelar Wayang Golek Giri Harja Putra 3

Photo of author

PERAKNEW.com – Dalam rangka memperingati hari jadi Desa Kertajaya, Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang yang ke 41, bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 Pemerintah Desa Kertajaya Menggelar Wayang Golek ternama di Jawa Barat Giri Harja Putra 3 dengan ki-Dalang Yoga Swara Sunandar Sunarya dari Bandung.

Acara digelar di Halaman Kantor Desa Kertajaya, Sabtu 24 Agustus 2024, acara dimulai dengan pembagian hadiah berbagai perlombaan seperti lomba kebersihan lingkungan dari mulai RT 1 sampe RT 20, lomba pidato para RT, lomba pawai alegoris dan lomba-lomba lainnya diberikan hadiah antara juara satu sampai juara ke tiga.

Acara dilanjutkan dengan sambutan Camat Tambakadahan, Iwan Nirwana S.Sos.,M.Si., dalam sambutannya mengatakan, “Perayaan untuk memperingati hari kemerdekaan tahun sekarang alhamdulillah cukup meriah berbeda saat musim Covid-19 menerjang negara kita, hanya saja bulan depan kita akan menghadapi pesta Pilkada tentunya saya harap kepada masyarakat Kecamatan Tambakbakdahan tetap kondusif,” ucapnya.

Baca Juga : Peduli Disabilitas, Pemkab Indramayu Berikan Alat Bantu Kepada PPKS Disabilitas

Berbeda dengan sambutan Kapolsek Binong, Iptu Asep Musa Dinata, S.I.P.,M.M., menghimbau kepada masyarakat yang hadir di pagelaran wayang golek ini agar hati-hati menyimpan motor, alangkah baik dititipkan di tempat parkir.

Peringati Hari Jadi Desa Kertajaya ke 41, Pemdes Kertajaya Gelar Wayang Golek Giri Harja Putra 31

Lain lagi sambutan dari Kepala Desa Kertajaya, Suhana Toyib hanya berteriak mana warga Desa Kertajaya Merdeka, merdeka, merdeka sambil mengangkat tangan kanan.

Hempasan halaman Desa Kertajaya Dipadati penonton tidak hanya warga Desa Kertajaya. Namun masyarakat dari berbagai penjuru Kecamatan Tambakdahan ikut meramaikan pagelaran wayang golek giri harja 3.

Baca Juga : Kepsek SDN 010 Batu Kecamatan Tapango Bersyukur Dapat Pembangunan DAK

Tema acara ini adalah “Ngamumule Budaya Sunda” sedangkan judul wayang golek adalah Lakon Si Cepot Jadi Raja. (Atang S)

source