Menghadapi Kemarau Panjang, Petani Lakukan Pompanisasi Irigasi

Photo of author

PERAKNEW.com – Sebagaimana yang dialami oleh para petani khususnya yang ada di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat bagian utara, bahwa musim kemarau tahun ini sangat berkepanjangan, sehingga lahan-lahan sawah nyaris tidak bisa digarap, dikarenakan tidak ada air dan akan mengancam gagal panen.

Hal ini tentu akan menimbulakan kerugian yang sangat besar, seperti yang terjadi pada para petani di Desa Rancaudik, Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang berbagai upaya dilakukan, namun tak membuahkan hasil.

Berdasarkan penelusuran Perak, ada 9 blok persawahan yang ada di Desa Rancaudik, namun yang masih kekeringan ada 5 blok persawahan yang luasnya puluhan hektar, diantaranya Blok Pangalun, Blok Kondang, Blok Buher, Blok Saradan dan Blok Sipon.

Menyikapi permasalahan ini yang dianggap bahwa pemerintah sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan para petani, maka Para petani di Desa Rancaudik mengocek uang tambahan untuk membeli mesin pompanisasi atau mesin sedot air dan membeli solar.

Pada Hari Kamis, 5 September 2024, para petani ramai-ramai memasang mesin sedot air yang sumber airnya dari Saluran Sungai Cigadung, tentu hal ini membuat miris bagi petani yang tak mampu membeli mesin sedot air mengakibatkan sawahnya masih dalam keadaan kekeringan.

Baca Juga : PT Tugu Prima Subkon Proyek Tol Patimban Diduga Beli Kandungan Tanah Negara

Seperti yang diharapkan seorang petani bernama Tata, dari Dusun Babakan Kening, Desa Rancaudik, Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang mengatakan, “Seharusnya Pemerintah lebih bijak dalam menyikapi kekurangan air, kan sudah tahu tiap tahun kekeringan pada musim kemarau, kenapa tidak jadi pembahasan dan mengambil Solusinya,” ujarnya mengeluh butuh perhatian pemerintah. (Atang S)

source