Libatkan FAD Pada Penilaian KLA, Pemda Garut Targetkan Naik Peringkat Madya

Photo of author

PERAKNEW.com – Koordinator Klaster 3 untuk Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Garut, Hudzaifah Hidayat Putra mengungkapkan, sudah sangat banyak kegiatan dari FAD Kabupaten Garut yang berpengaruh terhadap penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA), sehingga menorehkan prestasi membanggakan.

Ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi Evaluasi dan Persiapan Penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2023, Senin (20/03/2023), Hudzaifah berharap, ke depannya pemerintah daerah dapat lebih meningkatkan keterlibatan dan mendengar suara FAD Kabupaten Garut dalam setiap kegiatan, termasuk dalam hal perencanaan.

“Mungkin dikarenakan Forum Anak juga dinaungi oleh pemerintah ya, jadi menurut saya sudah banyak banget hal kegiatan-kegiatan yang tentunya berpengaruh terhadap Kabupaten Layak Anak yang Forum Anak itu ikut kerja sama,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut, Iman Purnama Ridho menuturkan, bahwa program unggulan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan penilaian KLA ini adalah dengan melibatkan Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Garut, termasuk dalam proses perencanaan pembangunan Daerah.

Libatkan FAD Pada Penilaian KLA, Pemda Garut Targetkan Naik Peringkat Madya1

Iman juga mengungkapkan, tidak semua kabupaten/kota bisa mendapatkan peringkat dalam penilaian KLA baik di Jawa Barat maupun di Indonesia.

Baca Juga : Lestarikan Seni Budaya, Padepokan Gagak Rancang Gelar Lomba Tari Jaipong se-Kab. Garut

“Garut masuk (peringkat madya) dan kemarin tahun 2022 kita sempat mundur lagi ke pratama, tapi Alhamdulilah sekarang dengan kesepakatan tadi bapak/ibu dari SKPD ingin mendorong lagi ke target peringkat madya,” ucap Iman.

Iman menambahkan, bahwa ada beberapa hal yang membuat Kabupaten Garut turun menjadi peringkat pratama, di antaranya adalah banyaknya pernikahan di bawah umur yang didominasi oleh kaum perempuan di Kabupaten Garut.

“Tadi dibahas termasuk tadi masalah perkawinan di bawah umur, tadi Kemenag sudah menyebutkan tahun 2022 itu ada 488 pasangan yang statusnya pernikahan di bawah umur, kebanyakan itu dominasinya di kaum perempuan,” ucapnya dalam keterangannya usai memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi dan Persiapan Penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2023, di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Budi Kusmawan, mengatakan, penilaian Kabupaten Layak Anak ini merupakan sebuah agenda tahunan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI, di mana kabupaten/kota diinstruksikan untuk melakukan proses input data terkait dengan dua indikator yaitu pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.

Baca Juga : Ratusan Bikers Bandung Tumplek Hadiri Deklarasi Barred Noman MC

“Indikator-indikator ini nanti akan dijadikan acuan untuk diberikan penilaian, apakah misalnya Kabupaten Garut ini sudah masuk menjadi kabupaten yang sudah layak anak, dan kabupaten layak anak ini ada beberapa indikator data yang harus diinput terkait dengan di kelembagaan, di cluster pemenuhan hak anak, dan perlindungan khusus anak,” ucap Budi.

Maka dari itu, imbuh Budi, kegiatan rapat ini bertujuan untuk meminta data-data pendukung dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, yang sudah memberikan pemenuhan hak maupun perlindungan khusus anak dalam kegiatan di SKPD-nya masing-masing.

Senada dengan Kepala Bidang PPM, Budi mengatakan, di tahun 2021 Kabupaten Garut mengikuti penilaian KLA dengan peringkat kategori madya. Namun, pada tahun 2022 sendiri Kabupaten Garut mengalami penurunan peringkat menjadi kategori pratama.

“Tapi di tahun 2022 kita turun lagi ke pratama karena ada beberapa kategori penilaian, ada pratama itu nilainya 400-500 berdasarkan nilai evaluasi hasil dari input data. Terus ada juga madya itu 500-600, ada nindya 600-700, ada juga utama 700-800, dan ada KLA (Kabupaten Layak Anak) itu penilaian tertingginya kabupaten layak anak,” katanya.

Baca Juga : Sekda Garut Harapkan Masyarakat Memiliki Hak Paten Produknya

Ia berharap, semua pihak khususnya SKPD terkait dapat memberikan dukungan dalam hal penilaian KLA di Kabupaten Garut, sehingga dapat mencapai target penilaian kategori madya kembali di tahun 2023. (Herna)


source