Genre yankee movie mungkin bukan sesuatu yang umum ditemukan dalam jajaran film-film yang tayang di Indonesia. Namun kehadiran High & Low: The Worst Cross bisa jadi merupakan pintu awal bagi penikmat film action untuk mencoba genre yankee movie. Jika Anda masih belum terlalu paham dengan apa itu genre yankee movie, pendek kata ini merupakan sebuah […]
The post Aksi Tarung Seru di High & Low: The Worst Cross appeared first on TipsPintar.com.
Genre yankee movie mungkin bukan sesuatu yang umum ditemukan dalam jajaran film-film yang tayang di Indonesia. Namun kehadiran High & Low: The Worst Cross bisa jadi merupakan pintu awal bagi penikmat film action untuk mencoba genre yankee movie. Jika Anda masih belum terlalu paham dengan apa itu genre yankee movie, pendek kata ini merupakan sebuah film yang mengedepankan aksi pertarungan atau tawuran antar sekolah.
Di Jepang sendiri, yankee movie adalah salah satu genre yang sudah cukup lama malang melintang di layar lebar, dan High & Low series ini merupakan salah satu yankee movie dengan eksekusi modern, budget besar, dan bertabur bintang muda ternama. Berlatar di manga-verse Worst and Crows karya Takahashi Hiroshi, High & Low: The Worst Cross ini mengambil cerita tiga tahun setelah kejadian yang terjadi di film sebelumnya, High & Low: The Worst. Lalu, bagaimana kelanjutannya?
High & Low: The Worst Cross berkisah tentang Oya High School dari seri original High & Low sebelumnya. Kali ini Oya harus menghadapi gabungan antara tiga sekolah lain; Senomon Technical School, Kamasaka High School dan Ebara Commercial High School. Dipimpin oleh Amagai Kohei (Miyama Ryoki, “The Werewolf Game: Death Game’s Operator“) dari Senomon, ketiga sekolah ini memiliki misi untuk menaklukkan Oya dan pemimpin mereka, Hanaoka Fujio (Kawamura Kazuma, “Sadako DX“).
Tanpa mengetahui bahaya yang perlahan mengintai dari Kohei dan kroninya, Fujio sendiri malah sibuk mencari Rao (Petarung MMA professional Mikami Henry Daichi). Tentu saja usahanya untuk menantang Rao tidak mudah, ia harus melewati sekelompok anak buah pria legendaris tersebut hanya untuk mendapatkan ‘nomor antrian’.
Ditengah-tengah semua kekacauan itu, Tsukasa (Yoshino Hokuto, “Kizoku Korin: Prince of Legend“) mewanti-wanti Fujio bahwa menjadi kepala geng di sebuah sekolah bukan hanya berarti ia bisa bertarung kapan saja dan dengan siapa saja, apalagi sekarang ada ancaman dari Senomon. Mampukah Fujio menghadapi serangan Senomon? Berhasilkah ia menantang Rao dari Suzuran?
Sebagai sebuah film yankee, High & Low series mungkin adalah salah satu film bergenre ini yang mengetengahkan lagu-lagu terbaik jika dibandingkan dengan film-film serupa. High & Low: The Worst Cross bahkan menawarkan lagu tema utama berjudul “The Power” oleh The Rampage yang cukup sulit untuk dilupakan, karena kerap muncul di adegan-adegan paling seru.
Tak lupa pula ada lagu-lagu lain seperti “Ride or Die” (MA55IVE The Rampage), “Warriors” (Psychic Fever), “We Never Die” (Ballistik Boyz), dan tentu saja “Wings”, yang merupakan lagu kolaborasi antara Kazuma dan Hokuto dari The Rampage, Yuta (NCT 127), dan Miyama Ryoki (BE:FIRST). Lagu-lagu ini hadir dengan tepat saat para pemeran utama High & Low muncul ke layar lebar.
Dari segi pertarungan, film ini dan para aktor-aktornya telah bekerja dengan sangat baik. Banyak aksi seru dan koreografi pertarungan sengit yang sangat menghibur. Akting para pemeran utamanya juga cukup menarik. Namun penampilan Miyama Ryoki dari BE:FIRST sebagai Amagai Kyohei sang antagonis mungkin yang paling mencuri perhatian.
Jika kamu penasaran dengan seperti apa sih sebuah yankee movie? Tonton saja High & Low: The Worst cross di bioskop-bioskop Cinepolis terdekat! Film ini sudah tayang dan tiketnya sudah bisa dibeli, ya!
source