Prihatin! Bertahun-Tahun Sewa Rumah, Bupati Subang Anggarkan Biaya Untuk Beli Rumah Singgah Pasien Di Bandung

Photo of author

PERAKNEW.com – Berawal dari Tim Evakuasi Pasien-Keluarga Miskin (TEP Gakin) LSM Forum Masyarakat Peduli Provinsi Jawa Barat (FMP Jabar) sejak tahun 2008 kerap melakukan aksi-aksi sosial evakuasi Pasien Gakin mulai dari Puskesmas setempat hingga Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) di Bandung.

Pada tahun 2018, Pemerintah Daerah (Pemda) Subang merealisasikan anggaran untuk biaya mengontrak Rumah Singgah Pasien Warga Subang di Bandung, dekat RSHS, tepatnya di Jalan Tawakal No.10 Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, khusus untuk Pasien Warga Subang yang bolak-balik berobat jalan ke RSHS Bandung.

Prihatin atas hal itu, Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita siap untuk membeli Rumah Singgah Pasien di Bandung tersebut, melalui biaya anggaran perubahan tahun 2025, agar tidak ngontrak lagi.

Pernyataan Bupati Subang yang baru dilantik beberapa Minggu lalu ini, disampaikan dalam Audiensi dengan Ketua Umum LSM FMP Jabar, Asep Sumarna Toha alias Abah Betmen yang hadir dengan para anggotanya, dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Subang, dr. Maxi membahas tentang Pemanfaatan Dana Corporate Social Responsibility (CSR) Untuk Rumah Singgah Pasien, pada Hari Kamis, 6 Maret 2025, di Ruang Rapat Bupati Subang.

“Sudah anggarkan saja tahun sekarang, gak usah sewa lagi, efesiensi itu kan yang selalu saya bilang, bagaimana caranya anggaran-anggaran yang selama ini dilakukan hanya untuk birokrasi, untuk hal-hal sifatnya tidak bisa dirasakan masyarakat, itu dibagi menjadi anggaran yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, saya setuju dengan Abah Betmen mengenai pembelian Rumah Singgah, sudah gak usah pake CSR, masukan ke anggaran perubahan saja, saya yakin bisa, CSR buat yang lain saja,” tegas Kang Rey sapaan akrab Bupati Subang yang baru ini kepada Kadinkes Subang, dr. Maxi.

Kang Rey menambahkan, “Terus mengenai biaya operasional jangan dibelikan beras dan air saja, tambahkan makan bergizi seperti telur, tahu, tempe dan susu. Saya yakin yang datang ke rumah singgah ini masyarakat yang benar-benar membutuhkan, masyarakat tidak mampu, karena kalau orangnya kaya gak mungkin, pasti pilihnya hotel. Jadi ketika masyarakat sakit itu merasakan pemerintah daerah benar-benar memperhatikannya,” jelasnya.

Baca Juga : Wabup Garut Buka Resmi Festival Ramadan Bintang Cendekia Islamic School 2025

Betapa tidak, rasa prihatin Bupati Subang ini muncul ketika mendengarkan penjelasan dari Ketua Umum FMP Jabar, Abah Betmen ini dalam Rapat Audiensi tersebut, “Perjalan kami mendampingi pasien-pasien sejak tahun 2008 yang mana waktu itu masih menggunakan angkutan umum untuk pulang pergi ke Bandung, tahun 2010 kami mempunyai 1 unit Ambulance hingga sekarang mempunyai beberapa unit ambulance, walaupun sangat sederhana yang penting pasien-pasien dari wilayah Kabupaten Subang bisa diringankan untuk transportasinya selama berjalan proses pengobatan pulang pergi ke Rumah Sakit Bandung,” tuturnya.

Lanjutnya, “Dari perjalanan bertahun-tahun tersebut TEPG FMP Jabar sering menginap di Bandung atau berangkat tengah malam untuk mendapatkan nomor antrian berobat pasien di RSUP, sehingga dari pertimbangan tersebut, maka kami, FMP mengajukan Rumah Singgah untuk Pasien Gakin Subang di Bandung kepada Pemerintah Daerah Subang. Berproses bertahun-tahun, alhasil terealisasi pada tahun 2018, tepatnya di Bulan Februari, saat Bupatinya H. Ruhimat hingga saat ini,” terangnya.

Diungkapkan Abah Betmen, “Tidak hanya untuk tempat tinggal sementara saja, tapi pasien-pasien selama di rumah singgah merasa lebih nyaman dan aman jika ada pasien yang darurat untuk segera dibawa ke rumah sakit. Tentunya di rumah singgah pasien ini juga, kami dari TEPG FMP menyediakan atau menyiapkan unit ambulance lengkap dengan blankar, kursi roda serta tabung oksigen untuk evakuasi darurat,” pungkasnya.

Apa yang dipaparkan Abah Betmen tersebut dibenarkan oleh Kadinkes Subang, dr. Maxi dalam Audensi itu, “Subang ini punya rumah singgah di Bandung pak Bupati, di Jalan Tawakal nomor 19, ini adalah rumah singgah yang kedua, karena yang pertama ada kenaikan harga sewa dan tahun ini juga mau naik lagi, makanya taun ini belum deal Sewa yang kita bayar Rp125 juta per tahun, kemudian bayar listrik Rp6 juta lebih pada tahun 2024, operasional Rp18 juta untuk membeli beras dan air pelayanan yang sangat minimal, ada jasa kebersihan Rp1,5 juta, jasa keamanan Rp1,8 juta berikut uang sampah. Jadi anggaran 1 tahun itu sekitar Rp189 juta,” terangnya.

Berkaitan dengan keberadaan rumah singgah pasien tersebut, Kadinkes Subang juga mengucapkan terima kasih kepada FMP Jabar, “Saya juga sangat berterima kasih kepada temen-temen Forum Masyarakat Peduli Jawa Barat yang sudah melayani 1.716 orang (pasien), rata-rata per bulannya itu ada 228 orang, ada yang 188 orang. Jadi saya pikir Rumah Singgah ini salah satu etalase wajah Kabupaten Subang di luar daerah, artinya kalau masyarakat Subang mendapatkan pelayanan lebih baik lagi, mereka merasa bangga terhadap pemerintah Kabupaten Subang,” tuturnya.

Baca Juga : Rapat Paripurna DPRD-Dengarkan Pidato Bupati-Wabup Musi Rawas Sampaikan Visi-Misi Masa Jabatan 2025-2030

Sementara itu, usai mengikuti audiensi tersebut, ketika diwawancarai Perak, Kadinkes Subang, dr. Maxi berharap, “Kedepannya kita berharap Rumah Singgah Pasien ini bisa kita beli dan itu sudah dapat lampu Hijau dari pak Bupati, kami akan siap menindaklanjuti, akan ke Bandung besok untuk melihat perkembangan seperti apa, yang kedua ada tambahan operasional yang selama ini masyarakat yang kita sediakan cuma hanya beras dan air minum, mudah-mudahan dapat makanan yang bergizi, kemudian untuk operasional kami mengupayakan untuk yang jaga di sana tim Forum Masyarakat Peduli Jawa Barat (FMP JABAR) bisa kami fasilitasi untuk ambulance yang layak,” ujarnya. (Apriatna/Saprol)

source