PERAKNEW.com – Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Puskesmas yang menelan anggaran Miliaran Rupiah bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diduga bermasalah.
PLTS adalah program pemerintah pusat yang melalui e-Katalog dan di laksanakan oleh PT. Pana Indo Alkestama.
Pembangunan PLTS di tiga Puskesmas menjadi sorotan pasalnya sering terjadi kerusakan tidak berfungsi saat hendak difungsikan seperti yang terjadi di Puskesmas Pelitakan dimana PLTS ini tidak bisa digunakan saat aliran listrik PLN padam.
Menurut Kepala Puskesmas Pelitakan, Jabir saat dikonfirmasi Perak mengatakan, “Dinas yang tahu itu, kita ini cuma pemakai di Puskesmas, apa yang datang itu yang dipakai, sekarang ini sering mati lampu, ini PLTS tidak berfungsi. Saya khawatir ini pengisian baterai lewat listrik PLN,” ujarnya.
Lanjutnya dmengatak, “Tahu itu pak Sukri Bidang Sapras di Dinas Kesehatan Polewali Mandar memang pertama itu bermasalah terus tidak bisa menyimpan Strom, jadi hampir itu dihubungi terus teknisi nya, kalau dipikir karena ada sinar matahari ya, harus terisi, saya khawatir aliran listrik PLN yang isi karena digabung,” bebernya.
Masih menurutnya, “Kalau mau bertanya soal PLTS ini ke Dinas Kesehatan, yang jelas kita tidak bisa bicara karena barang tiba-tiba datang, jelas barang ini datang di tahun 2024, terkait dokumen PLTS semua ada sama pak Sukri, memang ada kelainan ini karena harus menyala, karena lampu sementara padam,” tuturnya.
Diungkapkannya lagi, “Selama ada sinar matahari selalu terisi Strom, tapi kenapa tidak terisi, kemungkinan yang mengisi Strom selama ini dari PLN, makanya tidak turun itu pembayaran listrik, karena memang ada salah teknisinya di pemasangan,” ungkapnya.
Menurut kepala Puskesmas Pelitakan sudah pernah didatangi BPK Provinsi Sulawesi Barat, “Beberapa bulan lalu BPK datang, oh, ternyata kamu PPK nya Pak Sukri Ditanya, hati- hati loh kalau saya datang lagi dan tidak bagus,” ujarnya sambil menirukan kata dari BPK ke Sukri.
Ditempat yang berbeda, saat Perak mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Polman melalui Kepala Bidang Sapras Dinkes Polman, Muhammad Sukri menkonfirmasi terkait PLTS yang diduga tidak berfungsi mengatakan, “Terakhir memang juga pernah tidak menyala, tapi dilaporkan langsung kita hubungi pendor, kalau pemeliharaan masih jalan terus, kalaupun saya baru tahu ini informasi, pasti saya akan segera hubungi pendor untuk penyedianya untuk datang selesaikan permasalahan yang ada,” ujarnya.
Lanjutnya, “Kalau sistem nya dia sebenarnya dari awal mesti sudah pull kesitu PLTS sama seperti yang lain di Puskesmas Matangga dan Puskesmas Limboro yang bersamaan tahun lalu, itu memang sudah full, cuma tidak tahu kenapa di puskesmas pelitakan selalu bermasalah seperti itu, mungkin pengaruh penempatan solar sel sama panelnya,” tambahnya.
Terkait anggaran yang digunakan dalam pengadaan PLTS tersebut, ia menyatakan, “Sama semua per Puskesmas kalau pagunya itu kemarin hampir satu Miliar, yaitu Rp996.000.000,- per titik, kalau kontrak nya tiga Puskesmas dengan Nilai anggaran Rp2,9 miliar lebih kalau tidak salah ingat, memang dianggarkan di tahun 2024 kemarin, sumber dananya dari dana DAK dan programnya pemerintah pusat sebenarnya,” tutup Muhammad Sukri, (19/2/24). (Sbr)
source