PERAKNEW.com – PT PLN (Persero) UP3 Garut bertindak cepat mengatasi terganggunya aliran listrik akibat cuaca ekstrem berupa angin kencang di Kabupaten Garut pada Selasa, (12/03) pukul 10.32 WIB.
Sebelumnya, kondisi cuaca ekstrem berupa angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang menimpa jalanan dan jaringan listrik PLN di sejumlah titik, akibatnya beberapa tiang SUTM patah dan Jaringan Listrik Putus sehingga aliran listrik di 4 (empat) Unit Layanan Pelanggan PLN UP3 Garut yaitu ULP Garut Kota, ULP Leles, ULP Cikajang dan ULP Pameungpeuk terhenti sesaat.
Manager PT PLN (Persero) UP3 Garut, Grahaita Gumelar yang memantau pemulihan pasokan listrik menyampaikan bahwa PLN berkomitmen untuk terus menjaga keberlangsungan suplai listrik kepada pelanggan, “Kepada pelanggan yang terdampak kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kondisi force majure seperti ini tidak dapat kami prediksi, namun kami telah bersiaga dan menerjunkan kekuatan penuh agar seluruh pelanggan kembali menikmati listrik, sehingga dapat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan dengan tenang dan beraktivitas kembali secara normal,” ungkapnya.
Baca Juga : Jelang Ramadhan, Tim Recovery PLN Gerak Cepat Tangani Gangguan Akibat Cuaca Ekstrem di Garut Selatan
“Begitu terjadi cuaca ekstrem yang menyebabkan listrik padam pada pukul 10.32 WIB, tim PLN langsung bergerak menembus cuaca ekstrem ke beberapa titik lokasi yang terdampak untuk memperbaiki infrastruktur jaringan listrik. Dengan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan mengedepankan komitmen zero accident serta safety yang lengkap Tim Recovery PLN akhirnya berhasil memulihkan 100 persen kondisi kelistrikan di Kabupaten Garut dan sekitarnya, yaitu sebanyak 294 gardu distribusi terdampak dan sebanyak 74.436 pelanggan sudah kembali normal dan menikmati aliran listriknya,” tutur Grahaita Gumelar.
Sementara itu General Manager PLN UID Jawa Barat, Susiana Mutia juga menghimbau kepada masyarakat dan pelanggan agar dapat ikut berpartisipasi dalam menjaga kehandalan jaringan listrik. Adapun langkah yang diambil antara lain dengan berinisiatif menjaga jarak aman benda, bangunan dan pohon dari jaringan listrik PLN, minimal 2.5 meter.
“Jika masyarakat akan melaksanakan perabasan atau pemotongan pohon yang dekat dengan jaringan listrik, hendaknya juga dapat berkoordinasi langsung dengan PLN, untuk dapat dilakukan pencegahan dan penanganan secara aman,” terang Susiana Mutia.
Baca Juga : Pohon Tumbang di Subang Kota Telan Korban Lagi
Susiana Mutia menambahkan, “Dan bagi masyarakat yang mendapati tim PLN melaksanakan kegiatan perabasan terhadap pohon-pohon yang berpotensi mengganggu jaringan listrik, hendaknya juga diberikan izin. Pasalnya, patut disadari bahwa keamanan dan kehandalan pasokan listrik adalah kebutuhan bersama,” tutupnya. (Herna)
source