PERAKNEW.com – Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira mengklaim kemunculan wirausaha baru dapat menjadi penyelamat dalam mengatasi persoalan pengangguran di Kota Cimahi, Jawa Barat, “Kalau produktif kan harus banyak kegiatan di bidang ekonomi, di bidang wirausahawan baru, karena dengan banyaknya wirausaha baru di Kota Cimahi artinya harusnya tingkat penganggurannya menurun,” ucap Adhitia dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 6 Juni 2025.
Berdasarkan data terakhir, Adhitia menyebut Usaha Minimum Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) di Kota Cimahi mencapai 5.000. Sektor usahanya pun beragam, mulai dari kuliner, fesyen, kerajinan, animasi dan lainnya, “Kalau UMKM saja udah 5.000 yang sudah ber-NIB dan banyak yang masih antre proses legalitas PIRT dan lain sebagainya kaitan dengan perizinan,” ucap Adhitia.
Adhitia menilai wirausaha baru tersebut, terutama UMKM, dapat menjadi solusi masalah pengangguran di tengah ketidakpastian iklim ekonomi akibat perang dagang negara-negara besar, “Kita sedang mengalami yang namanya polatile perekonomian, ketidakpastian akibat adanya perang dagang di negara besar dan itu berdampak buat negara berkembang. Menjawab ketidakpastian itu harus masuk ke sektor mikro, kecil dan menengah makannya fokus di wirausaha tadi yang bisa menyelamatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Cimahi menyebut jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Cimahi pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, “Jadi memang ada penurunan kalau dari angka ini, penurunan terbesar se-Jawa Barat. Tahun 2023 kan 10,52 atau 33.192 jiwa,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Asep Jayadi.
Masalah pengangguran, kata Asep, menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah, apalagi di tengah minimnya peluang kerja di Kota Cimahi. Sebab, bisnis industri di Kota Cimahi tengah terdampak ekonomi global, “Sulit rekrutmen, sangat terbatas di Kota Cimahi, apalagi situasi garmen dan tekstil di situasi global. Ada perusahaan yang mengurangi jam kerja dan sebagainya karena sepi order,” tutur Asep.
Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Garut Komitmen Dukung UMKM Telekomunikasi
Pihaknya, klaim dia, saat ini fokus untuk meningkatkan kompetensi para pekerja di Kota Cimahi, salah satunya bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK), “Alhamdulillah program yang kami laksanakan, peningkatan kompetensi, diberikan sertifikat dan langsung penempatan kerja,” ucap Asep. (Harold)
source